Apa yang Dapat Kita Lakukan untuk Borobudur?
1. Jagalah Kebersihan
Sampah yang dibuang di atas candi akan menyumbat aliran air dalam tubuh candi saat hujan turun, menyebabkan pengikisan batuan candi.
2. Berjalan Perlahan
Guncangan saat kita berjalan, apalagi berlari, dapat membuat susunan batuan candi goyah dan lama-kelamaan menjadi aus. Maka berjalanlah perlahan sambil melatih kesadaran.
3. Tidak Memanjat dan Merogoh ke Dalam Stupa
Batu andesit penyusun Candi Borobudur sudah mulai aus, dan ini diantaranya disebabkan oleh gesekan alas kaki pengunjung. Beberapa kaki penahan stupa tingkat atas bahkan sudah miring karena seringnya dipanjat.
4. Melakukan Pradaksina
Agar dapat meresapi makna dan spiritualitas Candi Borobudur, naiklah dari pintu timur lalu lakukan pradaksina (latihan jalan dengan penuh kesadaran, mengelilingi candi searah jarum jam), setelah satu putaran penuh, barulah naik ke tingkat berikutnya, dan seterusnya.
5. Membawa Buku Petunjuk Tentang Borobudur Saat Berkunjung
Wisata ziarah ke Candi Borobudur yang memiliki 1.460 panel relief sudah tentu akan membingungkan Anda jika tidak punya buku panduan. Bawalah buku panduan/petunjuk agar wisata spiritual Anda semakin bermakna.
6. Menjaga Keheningan
Soekmono, guru besar arkeologi dan ahli candi di Indonesia, juga adalah orang yang memimpin pemugaran Candi Borobudur. Ia pernah mengatakan, “Hura-hura bisa dicari di tempat lain, tetap kekhusyukan hanya ada di lingkungan candi.”
(Pagar Budaya-HIKMAHBUDHI)
Rabu, 28 April 2010
Fakta-fakta Menyedihkan
Fakta-fakta Menyedihkan
• Tahun 2003 dilaporkan pondasi Borobudur amblas sedalam 1,7 cm. Ini disebabkan menahan beban (batu dan orang) terlampau berat. Idealnya, pengunjung dirotasi agar tidak menumpuk di atas candi. (Sinar Harapan, 2003)
• Tersedia 65 unit tempat sampah di areal Candi Borobudur. Tapi setiap musim liburan domestik (wisatawan dalam negeri), sampah-sampah selalu bertebaran di atas candi.
• Pemanasan global yang mengakibatkan perubahan suhu, kelembaban, dan curah hujan dikhawatirkan berdampak buruk terhadap batuan Candi Borobudur. Musuh utama candi ini adalah alam, dan yang kedua adalah pengunjung. (TEMPO Interaktif, April 2008)
• April 2005, sebuah balai lelang di Amerika Serikat menawarkan sebuah arca yang dinyatakan adalah arca Buddha Akshobya dari Candi Borobudur. Selama tahun 1990-2002, terjadi 130 kasus pencurian cagar budaya di Indonesia (Gatra, Agustus 2002)
• Tahun 2001, tim Pengawas Pascapemugaran Candi Borobudur menemukan 112 kebocoran air di dinding candi. Lima tahun setelah itu, baru 46 titik tertangani. Kebocoran menyebabkan tumbuhnya lumut, mikroorganisme, dan endapan mineral yang merusak candi. (Kompas, Mei 2006)
• Tanggal 7 Juli 2007, sebuah lembaga di Swiss mengumumkan 7 keajaiban dunia baru (New 7 Wonders) versi baru hasil jajak pendapat sekitar 100 juta masyarakat dunia lewat telepon dan internet. Candi Borobudur tidak tercantum, bahkan tidak masuk kategori 21 populer. (www.n7w.com/2007)
• Tahun 2003 dilaporkan pondasi Borobudur amblas sedalam 1,7 cm. Ini disebabkan menahan beban (batu dan orang) terlampau berat. Idealnya, pengunjung dirotasi agar tidak menumpuk di atas candi. (Sinar Harapan, 2003)
• Tersedia 65 unit tempat sampah di areal Candi Borobudur. Tapi setiap musim liburan domestik (wisatawan dalam negeri), sampah-sampah selalu bertebaran di atas candi.
• Pemanasan global yang mengakibatkan perubahan suhu, kelembaban, dan curah hujan dikhawatirkan berdampak buruk terhadap batuan Candi Borobudur. Musuh utama candi ini adalah alam, dan yang kedua adalah pengunjung. (TEMPO Interaktif, April 2008)
• April 2005, sebuah balai lelang di Amerika Serikat menawarkan sebuah arca yang dinyatakan adalah arca Buddha Akshobya dari Candi Borobudur. Selama tahun 1990-2002, terjadi 130 kasus pencurian cagar budaya di Indonesia (Gatra, Agustus 2002)
• Tahun 2001, tim Pengawas Pascapemugaran Candi Borobudur menemukan 112 kebocoran air di dinding candi. Lima tahun setelah itu, baru 46 titik tertangani. Kebocoran menyebabkan tumbuhnya lumut, mikroorganisme, dan endapan mineral yang merusak candi. (Kompas, Mei 2006)
• Tanggal 7 Juli 2007, sebuah lembaga di Swiss mengumumkan 7 keajaiban dunia baru (New 7 Wonders) versi baru hasil jajak pendapat sekitar 100 juta masyarakat dunia lewat telepon dan internet. Candi Borobudur tidak tercantum, bahkan tidak masuk kategori 21 populer. (www.n7w.com/2007)
Menjadi Generasi Pelestari Borobudur
Menjadi Generasi Pelestari Borobudur
Rata-rata orang membicarakan Candi Borobudur dengan nada antusias, “Hebat” atau “Luar Biasa” kata mereka. Ya, Candi Borobudur merupakan monumen yang menakjubkan di segala zaman. Proses menghasilkan arsitektur bangunan seperti itu pada abad 8 Masehi di mana belum ada berbagai peralatan maju bin canggih, memang sulit dibayangkan. Sebagai generasi “penikmat” di masa kini, tidaklah cukup sekadar mengagumi dan memanfaatkannya. Candi Borobudur yang telah berusia 1.200 tahun (12 abad) mengalami berbagai ancaman pelapukan. Pelapukan ini dapat berlipat ganda kecepatannya, bila tidak kita lestarikan bersama. Ayo menjadi generasi pelestari Borobudur!
Langganan:
Postingan (Atom)